6 Alasan Kenapa Menjadi Jomblo Adalah Momen Tepat Untuk Pengembangan Diri

Sebagian orang berpikir menjadi jomblo akan berakhir dengan perasaan kesepian dan frustasi, padahal momen tersebut bisa digunakan untuk pengembangan diri.

Ada dua tipe orang yang menerima situasi jomblo, tipe pertama akan merasa sedih dan frustasi, dan tipe kedua akan merasa bebas dan bisa mengambil hikmah dari situasi tersebut.

Jika kamu tipe orang yang kedua, maka manfaatkanlah situasi tersebut untuk pengembangan diri ke lebih baik lagi.

Jika kamu tipe pertama, maka beberapa poin dibawah ini bisa jadi pertimbangan untuk kamu pikirkan.

1. Menjadi jomblo lebih leluasa saat menetapkan suatu tujuan

Darts
Photo: Skitterphoto dari Pexels

Ketika kamu sendiri, kamu bisa lebih leluasa menetapkan sebuah tujuan yang besar dan mungkin tidak bisa dicapai jika kamu menjalin hubungan.

Misalkan kamu memulai sebuah bisnis di bidang tertentu, tentu momen kegagalan selalu ada, tetapi hal tersebut bisa dihindari dan rasa frustasinya lebih sedikit dibandingkan jika menjalin hubungan.

Saat menjalin hubungan, tujuan apa yang kamu sedang usahakan pastinya selalu ada tekanan dari pasangan. Takut membuatnya kecewa atau sedih, dan lainnya.

Jika statusnya masih sendiri, kamu tak perlu khawatir tekanan dari pasangan, atau takut membuat kecewa seseorang, kendali tujuan ada di diri kamu, bagaimana hasil akhirnya tentu cuma kamu yang bertanggung jawab.

2. Menjadi jomblo tak perlu malu

Pria Memakai Jas
Photo: Andrea Piacquadio dari Pexels

Saat ini hidup seseorang kebanyakan dikendalikan oleh pandangan dari masyarakat banyak. Jika masyarakat berkata A, maka kamu harus memilih A yang nyatanya A belum tentu benar untukmu dan yang lainnya.

Sama seperti menjadi jomblo, dimana pandangan masyarakat terhadap seorang jomblo dianggap sebagai orang yang kesepian dan kasihan.

Pada kenyatannya banyak orang memilih sendiri karena ingin mengejar impian tanpa perlu takut membuat kecewa seseorang jika menjalin hubungan.

Sebagian orang memilih jomblo karena mereka fokus terlebih dulu dengan karirnya, dan lain-lain.

Jika kamu jomblo tapi tak melakukan apa-apa, sudah saatnya kamu mencari sesuatu yang ingin kamu kejar atau capai. Seperti karir atau cita-cita masa kecil.

Jangan buat padangan masyarakat mempengaruhi kehidupanmu. Kamu yang mengendalikan hidup, jomblo adalah pilihanmu.

3. Kamu bisa menjaga kesehatan mental saat masih sendiri

Perempuan Memegang Baloon Smiley
Photo: Ava Motive dari Pexels

Menjalin hubungan tentu selalu ada pahit dan manisnya. Pertengkaran, berbeda pendapat, atau beda pilihan tentu selalu terjadi dalam suatu hubungan.

Dari sana timbul lah masalah yang terkadang berakhir menjadi saling membenci.

Jika kamu memiliki sifat mudah marah atau sulit menjaga emosi, lebih baik perbaiki dulu sifat tersebut.

Jangan sampai karena menjalin hubungan, perkembangan karakteristikmu menjadi terganggu. Mentalmu menjadi lemah. Sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit benci.

Jika sifat mudah marah dan benci melekat di dirimu, itu akan berbahaya jika kamu sudah berumahtangga nantinya.

Mental yang tangguh adalah ketika tetap sabar saat diterpa berbagai masalah, tetap dingin ketika menyelesaikan masalah tersebut.

Ketika kamu masih sendiri kamu bisa menjaga kesehatan mentalmu, kamu bisa melatih dirimu dengan kesabaran, melatih menahan amarah ketika diterpa masalah.

Saat mentalmu sudah kuat saat diterpa masalah, kamu boleh menjalin hubungan dengan seseorang secara serius.

Karena mental yang lemah dan mudah marah saat diterpa masalah, khawatir kamu akan menyakiti pasanganmu. Jangan sampai hal itu terjadi dihidupmu.

4. Bebas mengeksplorasi dunia

Wanita di atas bukit
Photo: Ava Motive dari Pexels

Ketika masih sendiri kamu butuh banyak pengalaman, dan itu bisa didapat ketika kamu jalan-jalan.

Jalan-jalan saat status menjomblo? Kenapa enggak? Lagipula jadi hemat biaya. Cukup bayar biaya untuk satu orang setiap datang ke suatu tempat.

Ada banyak tempat di dunia yang sangat indah dipandang. Jangan tutup dirimu di satu ruangan, eksplorasilah dunia dan jadikan dunia sebagai temanmu dalam proses pengembangan diri.

Ketika kamu jalan-jalan, perasaan apapun yang kamu rasakan saat menjomblo akan hilang. Kamu terbebas dari beban, serasa tubuh jadi melayang dengan keindahan alam dunia yang kamu pandang.

5. Lebih mengenal diri sendiri

Wanita berkacamata baca buku di perpus
Photo: cottonbro dari Pexels

Ketika status masih sendiri, kamu memiliki lebih banyak waktu yang bisa dihabiskan sendirian. Dari sana kamu bisa lebih memahami siapa diri kamu dan apa yang kamu inginkan.

Saat status berpasangan, perhatianmu akan terfokuskan untuk pasangan, bagaimana memahaminya dan membuatnya senang serta lain-lainnya, lalu kamu akan melupakan untuk memahami dirimu sendiri.

Padahal memahami diri sendiri itu penting untuk pengembangan diri. Jika kamu tak paham dirimu sendiri, kamu akan merasa hilang arah tujuan hidup. Kamu tak tahu apa yang sebenarnya kamu inginkan.

Hidupmu adalah hidupmu. Kamu harus kenal dengan dirimu sendiri. Jangan sampai kehidupanmu dikendalikan oleh orang lain yang berbohong dengan bilang mereka lebih kenal kamu namun kenyataannya tidak.

Temukan dirimu, ketahui keinginanmu, lalu tetapkan tujuan hidupmu. Jangan sampai hidupmu dikendalikan oleh orang lain.

6. Lebih banyak waktu untuk keluarga

Berkumpul di malam hari
Photo: Ronê Ferreira dari Pexels

Ketika kamu menjalin hubungan asmara dengan seseorang (sebelum ada ikatan pernikahan), perhatianmu secara tak sadar akan terus terfokuskan kepadanya.

Kamu akan merasa harus membuat pasanganmu senang, jika tidak kamu akan ditinggalkan olehnya. Jika kamu masih takut merasakan patah hati karena kurangnya memberikan perhatian untuk pasangan, lebih baik jomblo dulu.

Dengan menjadi jomblo, fokus perhatianmu bisa dimaksimalkan untuk keluarga. Dengan begitu hubunganmu dengan keluarga semakin erat. Hidup akan lebih bahagia ketika keluargamu juga bahagia.

Pribadimu akan berkembang menuju lebih baik lagi ketika kamu memprioritaskan keluarga dibandingkan pacar.

Kelak kamu akan menjadi pribadi yang akan selalu sayang dan memprioritaskan keluarga ketika kamu sudah menikah dan berumahtangga nantinya.

Kesimpulan

Pasangan hidup adalah cerminan diri sendiri. Jika dirimu masih perlu berbenah, maka pasanganmu juga demikian. Tak perlu dipaksa mempercepat menjalin hubungan jika mental dan sifat masih belum kuat.

Menjalin hubungan itu gampang, tapi apakah sudah siap bertahan ketika diterpa masalah bersama-sama? Sudah siap bekerja sama dengan pasangan mencari jalan keluarnya? Sabarkah ketika pasangan marah?

Perasaan siap itu kembali ke dirimu sendiri, jika kamu merasa siap maka jalinlah sebuah hubungan dengan seseorang. Jika merasa belum, tahan dulu.

Perlu Diingat:

Jangan lama menjomblo. Jika sekarang sedang menjomblo, jadikan waktu tersebut untuk pengembangan diri menuju lebih baik lagi. Jika sudah merasa dirinya siap, maka carilah pasangan.

Silahkan Bagikan:

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

error: