Apakah diperkuliahanmu ada materi yang memberikan ilmu tentang pelajaran hidup?
Kuliah adalah sarana untukmu mengembangkan diri, memperdalam ilmu yang sesuai dengan minatmu.
Kuliah juga menjadi sarana untukmu memperluas jaringan pertemanan, dan juga menjadi sarana untukmu mengenal diri lebih jauh lagi.
Ada beberapa pelajaran hidup yang bisa kamu ambil selama di kuliah, tapi tidak banyak yang di dapat ketika kamu sudah terjun di lapangan.
Walau bisa memberimu gelar sarjana, namun bekal hidupmu belum dikatakan cukup apabila hanya ilmu di perkuliahan saja yang kamu bawa.
Ada banyak hal dan pelajaran hidup yang bisa diambil diluar kuliah, dan diperkuliahan sudah pasti tidak diajarkan.
Apa saja pelajaran hidup nya?
1. Kemauan untuk bekerja keras serta sikap siap untuk menerima tantangan cuma bisa didapat ketika kamu terjun langsung dilapangan
Ketika kamu mengambil jurusan Teknologi Informatika, dan memilih konsentrasi Pemrograman Web, kamu mungkin akan mendapatkan banyak project dari beberapa orang untuk kamu kerjakan selama masih berkuliah.
Disana kamu dituntut untuk memperdalam ilmu pemrograman yang ada diperkuliahan agar setiap project yang kamu ambil bisa terselesaikan dengan baik dan benar.
Tapi kamauan untuk terus belajar tidak boleh berhenti ketika gelar sarjana sudah kamu bawa.
Ketika kamu memasuki dunia kerja, kamu justru perlu memulai proses belajarmu kembali.
Tidak seperti belajar di perkuliahan, kamu akan mempelajari ilmu-ilmu baru dari project yang klien berikan kepadamu.
Bisa jadi itu sulit, sehingga bisa membuatmu membuka ilmu-ilmu lama yang pernah dipelajari di perkuliahan dulu.
Secara tidak langsung, keahlian dan bekal ilmu diperkuliahan, dicampur dengan pengalaman langsung dilapangan, sadar ataupun tidak kamu sudah bertumbuh dengan cepat.
2. Ketika kamu berada dilapangan, kamu hanya bisa bertahan jika bisa mengenal yang mana kawan dan lawan, kemampuan ini yang tak diajarkan diperkuliahan
Ketika kamu duduk dibangku perkuliahan, semua orang yang baik selalu kamu anggap teman.
Semakin banyak teman, semakin pula kamu melabeli satu persatu temanmu sesuai dengan tingkah lakunya.
Ada teman yang suka bercanda kelewatan, ada teman yang terkadang berbaik hati meminjamkan buku catatan, ada juga teman yang selalu memberikanmu jawaban saat ujian, dan lainnya.
Tapi ketika di dunia kerja, semua hal adalah persaingan. Sulit membedakan teman dan lawan.
Bisa jadi teman kerjamu yang sering mengajak makan siang bersama adalah lawan terberatmu untuk bisa naik jabatan, karena bisa jadi prestasinya jauh lebih baik dibandingkan dirimu.
Tapi berbicara profesional, sudah seharusnya kamu tidak mencampuradukan pekerjaan dengan hubungan pertemanan.
Kalau dia ternyata jauh lebih berprestasi dan jadi lawan terberatmu, sudah seharusnya kamu segera memperbaiki diri, sehingga bisa melebihi kemampuannya suatu saat nanti.
3. Tingginya prestasimu selama diperkuliahan tidak menjamin keberhasilan, justru jaringan pertemanan yang luaslah yang bisa membantu
Kalau kamu memiliki banyak teman di satu jurusan, pastinya akan terasa berbeda ketika kamu sudah lulus nanti.
Temanmu satu persatu pergi meninggalkanmu untuk menggapai mimpinya masing-masing, kamu juga perlu menggapai mimpimu sendiri.
Tapi kalau punya banyak teman, pintu bantuan selalu terbuka disegala arah.
Kamu hanya perlu memperlebar jaringan pertemanan dari berbagai latar belakang, bukan hanya satu jurusan saja.
Kelak untuk mencari bantuan dibidang yang lain, atau membutuhkan partner bisnis, kamu akan menyadari bahwa jaringan pertemanan yang luaslah yang bisa membantu.
Pelajaran hidup nya adalah, jangan cuma berteman dengan teman satu jurusan saja, perlebarlah ke berbagai jurusan atau diluar lingkungan kampus.
4. Kemampuan untuk mengatur keuangan yang pas-pasan cuma bisa kamu dapat ketika sudah merasakannya secara langsung
Kalau biaya bulananmu masih diberikan orang tua selama kuliah, hal itu akan terasa berbeda ketika kamu sudah bekerja.
Kamu yang mungkin saja memiliki rekening dengan uang pas-pasan akan dipaksa untuk bisa belajar mengatur keuangan semaksimal mungkin.
Kamu akan belajar mengatur keuangan agar uang yang kamu punya bisa bertambah tanpa harus mengeluarkan secara berlebihan.
Pelajaran hidup inilah yang jarang diajarkan diperkuliahan.
5. Nilai yang jelek atau gagal dalam ujian bisa mengulang, namun di dunia kerja kegagalan dan kesalahan tidak boleh sampai terjadi berulang-ulang
Ketika kamu memiliki nilai yang jelek, kamu masih bisa mengulangnya untuk mendapat nilai baru yang lebih baik.
Tapi tidak dengan di dunia kerja. Ketika kamu melakukan sebuah kesalahan, kamu harus segera memperbaikinya, dan tidak boleh sampai terjadi berulang-ulang.
Karena kesalahan yang terjadi berulang-ulang, bisa membuatmu dipulangkan dari pekerjaan alias diberhentikan.
Hanya di dunia kerja saja kamu mendapatkan pelajaran hidup seperti ini.
Karena memang kesalahan pertama bisa dikatakan wajar, namun apabila itu sudah terjadi dua sampai empat kali, baru itu dikatakan ceroboh.
Kalau kamu sebagai pemilik sebuah perusahaan, apakah mau memiliki pegawai yang ceroboh?
6. Pelajaran di kelas belum tentu membuatmu pandai berkomunikasi, padahal kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam membangun tim
Kebanyakan mahasiswa yang individualis selalu bekerja dengan kelompoknya atau orang-orang yang menurutnya sudah terbukti pintar atau sukses di kampus.
Tapi setelah lulus, itu akan menjadi berbeda.
Kamu akan kesulitan dalam menemukan orang-orang baru untuk dimasukan kedalam tim.
Jika bisa berkomunikasi dengan baik, membangun tim pastinya akan jauh lebih mudah.
Oleh karena itulah membangun sebuah tim yang baik tidak dapat dipelajari di perkuliahan, justru setelah lulus dan bekerjalah kamu akan mempelajari bagaimana caranya membangun sebuah tim yang solid.
Kemampuan berkomunikasi inilah yang perlu kamu butuhkan ketika sudah lulus kuliah.
Kemampuan berkomunikasi bisa kamu pelajari selama masih kuliah, sehingga saat lulus nanti, kamu bisa bekerja dan membangun sebuah tim dengan siapa saja.
7. Menjaga perasaan orang lain juga masuk kedalam pelajaran hidup yang belum tentu kamu dapatkan selama di perkuliahan
Selama masa kuliah kamu bebas menjadi diri kamu sendiri, kamu bebas menentukan apa yang kamu suka dan tidak.
Kamu juga bisa memilih atau menghindari beberapa teman-teman yang membuatmu tidak nyaman.
Tapi nyatanya ketika sudah masuk dunia kerja, kamu tidak akan bisa seperti dirimu selama diperkuliahan dulu.
Ketika kamu bekerja dalam sebuah tim, entah itu orangnya baik atau membuatmu jengkel, kamu harus bisa bekerja secara profesional.
Kamu tidak bisa berkata-kata seenaknya kepada orang lain di dalam tim sendiri seperti masa kuliah dulu.
Kamu harus menjaga perasaan orang lain. Kamu harus menghadapi berbagai tipe karakter dari rekan kerjamu, tidak bisa ditinggalkan ataupun dihindari.
Sikapmu ke mereka akan mencerminkan sikap mereka kembali kepadamu.
Jika baik, maka mereka akan kembali baik kepadamu. Maka dari itu menjaga sikap dan perasaan orang lain sangat diperlukan dalam bekerja secara berkelompok.
8. Ketergantungan perlu kamu tinggalkan, karena ketika masuk ke lapangan, yang bisa diharapkan hanya dirimu sendiri
Ketika sewaktu masa kuliah dulu, kamu masih bisa mengerjakan tugas secara bersama-sama.
Membuat segala tugas yang terasa berat menjadi lebih ringan karena dikerjakan secara bersama-sama.
Tapi itu akan berbeda ketika kamu masuk dunia kerja.
Kamu akan dituntut untuk bisa mengerjakan tugas-tugas yang sudah diberikan kepadamu. Yang bisa menyelesaikannya? Ya hanya dirimu sendiri.
Kamu tidak akan memiliki waktu atau kesempatan untuk meminta bantuan rekan kerja, karena mereka juga memiliki pekerjaannya masing-masing.
Maka dari itu, sifat ketergantungan harus kamu hilangkan semenjak di perkuliahan, sehingga saat masuk dunia kerja, kamu bisa mengerjakan tugas-tugas secara mandiri.
Nah itu tadi pelajaran hidup yang tidak kamu dapat di perkuliahan, dan pastinya akan kamu pelajari dan rasakan saat masuk ke dalam lapangan (Dunia Kerja).
Apabila kamu masih belum lulus kuliah, setidaknya beberapa hal diatas patut kamu persiapkan ya, agar menjadi bekal terbaikmu kelak untuk masuk ke dunia kerja.
Persiapkan dirimu lebih matang untuk masa depan yang lebih baik!