Pernahkah kamu dengar kalau perusahaan ternama juga pernah memproduksi sebuah produk gagal? Bahkan beberapa produknya sudah banyak beredar di pasaran, namun mengalami kerugian.
Alasannya bisa jadi produk yang dibuat terkadang sulit digunakan, atau bisa jadi konsumennya yang belum siap dengan produk tersebut, jadinya mengalami kerugian.
Berikut Wokeeh sajikan beberapa produk gagal dari perusahaan ternama yang inovasi produknya itu tidak kamu sangka-sangka sebelumnya!
1. Menu Makan Malam Beku, dari Colgate, Tahun 1982
Kamu tahu kan kalau Colgate itu adalah merk pasta gigi yang terkenal di dunia, bahkan produknya bisa kamu temui di minimarket terdekat.
Sayangnya pada tahun 1982, Colgate memutuskan untuk menjual menu makan malam beku, yang tentu saja tindakannya menjadi bumerang untuk mereka sendiri.
Konsumen pastinya akan terheran-heran, menu makan malam beku? Apakah rasanya seperti pasta gigi? Dan pada akhirnya produk tersebut mengalami kerugian.
Sedihnya, kerugian tersebut juga berpengaruh dengan penjualan pasta gigi mereka, yang berakhir mengakibatkan kerugian ganda.
2. Clippy, dari Microsoft, Tahun 1990-an
Siapa disini yang kenal dengan Clippy? Kalau kamu menggunakan Microsoft Office versi 97 hingga 2004 ketika kamu sekolah dulu, berarti kamu pernah bertemu dengan Clippy ya kan?
Siapa sangka, Clippy yang rupanya lucu ini adalah salah satu produk gagal dari Microsoft.
Para pengguna Windows berpikir hadirnya Clippy membuat mereka terganggu, apalagi jika hadir ketika pengguna sedang menggunakan komputer saat bekerja.
Dengan keluhan para pengguna tersebut, akhirnya Microsoft memutuskan untuk menghapus Clippy dari sistem operasinya.
3. Saus Ez Squirt, dari Heinz, Tahun 2006
Siapa sangka Heinz yang terkenal dengan produk sausnya memutuskan untuk memproduksi saus yang ditujukan untuk anak-anak.
Heinz memproduksi saus berwarna dengan nama Ez Squirt yang hadir dengan tiga warna utama: teal, hijau, dan ungu.
Walau ada di pasaran sangat lama sekitar 6 tahun, sayangnya produk tersebut berakhir ditarik dan dihentikan produksinya.
4. Google+, dari Google, Tahun 2011
Masih ingat ketika kamu membuat email Google, dan Google menyarankan untuk juga membuat akun Google+ pada tahun 2011 lalu?
Siapa sangka, sosial media yang datang dari Google bernama Google+ ini adalah produk yang kurang banyak menarik perhatian pengguna internet.
Google+ kalah saing dengan Facebook yang saat ini terus menjadi sosial media terbesar. Kalahnya Google+ dari Facebook menjadi kekecewaan besar pihak Google sendiri.
5. Trump Steak, dari Donald Trump, Tahun 2007
Kenal Donald Trump kan? Dia adalah presiden Amerika Serikat periode 2016 hingga 2020.
Siapa sangka, sebelum dia jadi presiden, Trump juga pernah mengalami kegagalan dalam berbisnis. Sebut saja produk gagal dari lini steak premium.
Trump membuat produk steak premium pada tahun 2007, sayangnya orang-orang tidak suka dengan deskripsi dalam produknya yang mengatakan bahwa steak tersebut sangat hebat dan premium.
Dengan banyaknya orang yang tidak suka dengan produk steak dari Trump, akhirnya produk tersebut dihentikan setelah hanya dua bulan dipasaran dan mengalami kerugian.
6. Masker Wajah Rejuvenique, Tahun 1999
Bayangkan kamu memakai masker wajah ini untuk perawatan kulit wajah? Bagaimana perasaanmu?
Pada tahun 1999, produk masker wajah Rejuvenique diluncurkan. Masker ini awalnya ditujukan untuk perawatan pengencangan otot wajah dengan terapi kejut.
Terapi kejut? Yup! Itulah yang jadi masalahnya. Orang-orang menilai terapi kejut bisa membahayakan wajah pemakainya. Dan benar saja, produk masker wajah ini tidak laku dipasaran.
7. Cyrstal Pepsi, dari Pepsi, Tahun 1992
Pada tahun 1992, perusahaan Pepsi memproduksi produk bernama Crystal Pepsi yang rasanya hmmmmm tidak enak bagi para konsumen saat itu. (saya belum pernah coba)
Pada akhirnya produk Cyrstal Pepsi ini dihentikan produksinya dan mengalami kerugian.
8. Lip Balm Cheetos, dari Cheetos, Tahun 2005
Memakai lipstik dengan rasa stoberi? Sudah biasa! Bagaimana kalau rasa Cheetos dengan bumbu keju atau jagung? Wah itu bisa jadi sebuah inovasi menarik!
Pada tahun 2005 inovasi yang diluncurkan oleh Cheetos berupa lip balm rasa Cheetos sendiri sayangnya berakhir menjadi produk gagal. Sedih bagi para wanita yang belum pernah mencoba menggunakannya.
9. Twitter Peek, Tahun 2009
Ketika kepopuleran Twitter meledak hingga puncak saat tahun 2009 hingga 2013, munculah sebuah produk bernama Twitter Peek.
Twitter Peek sendiri adalah perangkat seluler khusus Twitter. Penggunaannya hanya untuk post atau retweet saja.
Sayangnya keterbatasan fitur pada perangkat membuat banyak konsumen kesal, dan pada akhirnya Twitter Peek berakhir menjadi produk gagal.
10. Samsung Galaxy Note 7, dari Samsung, Tahun 2016
Kepopuleran Galaxy Note dulu tidak sepopuler Galaxy Note sekarang. Dulu kelompok seri Galaxy Note sering dikalahkan oleh seri Galaxy S dalam segi penjualan.
Pada tahun 2017, semua orang di dunia membicarakaan kegagalan produk dari Samsung Galaxy Note 7 itu sendiri.
Banyak konsumen Galaxy Note 7 mengeluhkan baterai yang terlalu panas saat digunakan, hingga meledak secara mendadak.
Benar saja, insiden tersebut menjadi pukulan telak untuk Samsung yang pada akhirnya harus menarik sekitar 2,5 juta ponsel dari tangan konsumen dan menggantinya dengan perangkat yang lebih baik.
Dan saat ini Galaxy Note menjadi produk yang lumayan populer setelah Galaxy S. Mungkin setelah insiden Note 7, Samsung sudah lebih banyak belajar dari kesalahannya.
11. Hoverboards, Tahun 2015
Ketika Hoverboards menjadi tren dikalangan anak muda pada tahun 2015, banyak orang menjualnya, bisa dilihat dari banyak halaman produk di marketplace saat itu.
Sayangnya itu hanyalah tren, realitanya Hoverboard menjadi kegagalan teknologi terbesar yang pernah ada selama tahun 2015 hingga 2016.
Kenapa alasannya? Banyak, mulai dari alasan keselamatan, hingga berpotensi terbakar secara mendadak.
12. Juicero, Tahun 2017
Sebenarnya tidak ada yang aneh dari produk juicer dari Juicero ini, sama seperti produk Juicer lainnya.
Pada tahun 2013, Juicero memperkenalkan produk juicer bernama Juicero Press. Perusahaan tersebut menjual produknya secara eksklusif.
Sayangnya ketika beberapa konsumen menyadari fungsi juicer eksklusif tersebut tidak berfungsi seefesien seperti perasan tangan ketika memeras buah, akhirnya Juicero tidak laku dipasaran.
13. Google Glass, dari Google, Tahun 2013
Google membuat sebuah inovasi berupa kacamata pintar yang diluncurkan pada tahun 2013.
Kacamata tersebut bernama Google Glass, yang dijual dengan harga $1500 atau sekitar Rp 21 jutaan.
Sayangnya banyak media dan beberapa orang mengatakan bahwa Google Glass menimbulkan banyak masalah keamanan dan privasi yang sangat serius.
Saat ini pun penjualan Google Glass sangat terbatas, dan tidak banyak orang yang menjualnya seperti beberapa bulan saat peluncurannya dulu.
14. New Coke, dari Coca-Cola Co, Tahun 1985
Coca-Cola yang terkenal dengan minuman soda hitamnya pernah mengalami kegagalan produk yang lumayan besar.
Saat tahun 1985, Coca-Cola Co meluncurkan sebuah produk bernama New Coke, soda dengan rasa baru (menggantikan rasa original atau aslinya).
Setelah diluncurkan ke pasaran, reaksi banyak orang tidak seperti yang diinginkan dan bayangkan. Sehingga mengalami kerugian.
Akhirnya Coca-Cola Co memutuskan untuk menggunakan kembali rasa original atau asli, dengan nama produk Coca-Cola Classic, seperti rasa Coca-Cola yang diminum hari ini.
15. Amazon Fire Phone, dari Amazon, Tahun 2014
Pada tahun 2014 lalu, Amazon meluncurkan sebuah produk smartphone bernama Amazon Fire Phone.
Sayangnya penjualan dari smartphone tersebut tidak sesuai target, sehingga harus dihentikan produksinya setahun setelah peluncuran.
CFO perusahaan saat itu Tom Szkutak mengindikasikan bahwa salahnya strategi penerapan harga yang membuat Amazon Fire Phone berakhir menjadi produk gagal.
16. Delorean DMC-12, dari Delorean Motor Company, Tahun 1981
Siapa sangka hanya dari sebuah film populer bisa mempengaruhi tren dan keputusan sebuah perusahaan dalam menciptakan produk baru.
DMC atau Delorean Motor Company meluncurkan sebuah mobil dengan desain seperti mobil dalam film populer berjudul Back to the Future.
Sayangnya pintu bergaya sayap membuka keatas itu sering membuat pemilik terganggu dan membuat masalah keselamatan yang serius.
Pada akhirnya mobil DMC ini hanya bertahan selama tiga tahun sebelum produksinya diberhentikan total.
17. Windows Vista, dari Microsoft, Tahun 2007
Sebelum adanya Windows 7, sudah terlebih dulu ada Windows Vista yang hadir pada tahun 2007.
Sayangnya sistem operasi Windows Vista mengalami kegagalan, membuat sistem operasi tersebut berakhir menjadi produk gagal.
Kegagalannya ada pada fitur keamanan, kinerja, dukungan driver, dan aktivasi produk yang semuanya tidak berjalan secara optimal.
Kegagalan tersebut pada akhirnya menciptakan sistem operasi yang lebih baik dari Vista, yaitu Windows 7 yang bertahan cukup lama.
18. Pepsi Blue, dari Pepsi, Tahun 2002
Pepsi juga pernah mengalami kegagalan produk seperti Coca-Cola Co. Produk gagal tersebut bernama Pepsi Blue.
Pada tahun 2002, Pepsi meluncurkan Pepsi Blue dengan klaim rasa seperti buah beri. Pepsi pun gencar marketing sana dan sini. Sayangnya konsumen berkata lain.
Konsumen yang membeli Pepsi Blue mengatakan bahwa rasanya seperti permen kapas, tidak ada buah beri atau rasa buah yang menyerupai. Pada akhirnya Pepsi Blue ditarik dari pasaran.
19. Blak, dari Coca-Cola, Tahun 2006
Coca-Cola pernah mencoba meluncurkan produk minuman dengan campuran kopi dengan nama Coca-Cola Blak.
Sayangnya respon Coca-Cola Blak tidak seperti yang dibayangkan, konsumen banyak yang mengeluh soal rasa yang sangat buruk, tidak enak dan kelebihan kafein.
20. Segway, Tahun 2001
Sebelum ada Hoverboards, sudah terlebih dulu ada Segway. Siapa sangka produk inovatif ini berakhir menjadi produk gagal.
Segway diluncurkan pada tahun 2001 dengan harapan dan ekspektasi yang tinggi. Namun mahalnya produk dan kegagalan yang tak memenuhi hype yang tinggi saat itu membuat Segway tidak terlalu laku dipasaran.
21. Nokia N-Gage, dari Nokia, Tahun 2003
Nokia terbilang salah satu perusahaan yang selalu datang dengan produk handphone berdesain unik dan menarik, salah satunya produk N-Gage.
Sebelum banyaknya game di smartphone seperti sekarang ini, Nokia sudah lebih dulu memperkenalkan konsep gabungan game dan handphone di produk N-Gage.
Sayangnya ide gabungan tersebut tidak mendapatkan respon baik dari sisi konsumen, sehingga N-Gage hanya terjual sekitar 6 juta unit saja setelah peluncurannya.
22. Trump: The Game, dari Donald Trump, Tahun 1989
Trump: The Game adalah salah satu produk gagal Donald Trump dari beberapa produknya yang lain.
Game ini dirilis pada tahun 1989 yang awalnya diprediksi terjual sekitar 2 juta unit, namun hanya terjual sekitar 800 ribu.
23. Komputer Barbie dan Hot Wheels, Tahun 1999
Bagaimana rasanya ketika kamu menggunakan sebuah komputer dengan desain Hot Wheels atau Barbie? Pastinya agak terasa aneh ya kan?
Sayangnya dengan desain yang menarik bagi beberapa kalangan, Komputer Hot Wheels dan Barbie ini datang dengan banyak masalah manufaktur, sehingga mengalami kegagalan besar.
24. Microsoft Zune, dari Microsoft, Tahun 2006
Microsoft Zune adalah produk yang ditujukan untuk menyaingi iPod dari Apple, diluncurkan oleh Microsoft pada tahun 2006.
Sayangnya Zune menalami kegagalan karena beberapa konsumen lebih condong memilih iPod dibandingkan Zune, sehingga pada tahun 2011 produksi Zune pun diberhentikan.
25. Vio, dari Coca Cola, Tahun 2009
Vio adalah produk dari Coca-Cola Company berupa campuran air karbonasi dengan susu. Tebak apa respon konsumen?
Yup, benar saja rasa gabungan tersebut tidak menarik banyak hati konsumen sehingga produksi minuman ini pun akhirnya diberhentikan.
26. Mars Needs Moms, dari Walt Disney, Tahun 2011
Apakah seluruh film Walt Disney selalu mengalami kesuksesan besar? Tidak juga! Ada beberapa film yang juga mengalami kegagalan, sebut saja Mars Needs Moms.
Film animasi ini menghabiskan biaya produksi sekitar $150 juta lebih. Namun sayangnya hanya menghasilkan $6,9 juta saja saat debutnya di box office Amerika sana.
Biaya produksi dan hasil pendapatan perbedaannya sangat besar sekali, sehingga produk ini mengalami kerugian yang bukan main besarnya.
27. Starbucks Unicorn Frappuccino, dari Starbucks, Tahun 2017
Pada tahun 2017, Starbucks meluncurkan sebuah minuman unik berupa Unicorn Frappuccino.
Awalnya ditujukan untuk orang-orang yang suka update photo minuman di Instagram mereka, namun sayangnya berakhir tidak sesuai harapan.
Ketika melihat photo minuman ini mungkin terlihat bagus, lucu, unik, dan mengesankan. Namun bagaimana rasanya? Beberapa konsumen mengatakan rasanya sangat tidak enak, sehingga membuat banyak orang kecewa.
28. Microsoft Bob, dari Microsoft, Tahun 1995
Microsoft Bob adalah software dari Microsoft yang diluncurkan pada tahun 1995. Seharusnya dibuat dengan tampilan UI (user interface) yang lebih ramah, namun justru datang dengan sebaliknya.
29. Apple Pippin, dari Apple, Tahun 1995
Pada tahun 1995 Apple pernah memproduksi sekitar 100 ribu unit konsol bernama Pippin. Sayangnya hanya sekitar 42 ribu yang terjual.
Melihat bayangan Apple yang berharap konsol buatannya menjadi tempat untuk gaming, browsing web, dan sarana edukasi, namun justru berakhir tidak menarik bagi banyak konsumen.
30. Nintendo Virtual Boy, dari Nintendo, Tahun 1995
Sebelum perangkat VR merajalela seperti sekarang ini, dulu pada tahun 1995 sudah lebih dulu ada Nintendo Virtual Boy, perangkat virtual pertama untuk gaming.
Sayangnya VR dari Nintendo saat itu bukan seperti VR yang sekarang, Nintendo Virtual Boy hanya memakai efek yang membuat pemain seperti masuk ke dalam game. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Pada akhirnya Nintendo Virtual Boy mengalami kegagalan dan menerima banyak ulasan negatif dari pada konsumen.
31. Google Lively, dari Google, Tahun 2008
Sebelum tema cerita komik, game, maupun film tentang “hidup kedua” di dunia alternatif, pada tahun 2008 Google lebih dulu datang dengan ide tersebut.
Google meluncurkan sebuah dunia virtual bernama Google Lively, sayangnya ide tersebut kurang menarik perhatian pengguna, sehingga layanannya ditutup kurang dari setahun setelah peluncurannya.
32. Dreamcast, dari Sega, Tahun 1999
Ketika PlayStation meluncurkan konsole PlayStation 2, Sega datang dengan Sega Dreamcast.
Sayangnya Dreamcast dari Sega kalah saing dengan PlayStation 2 yang dimana penjualannya dari tahun ke tahun semakin naik kala itu.
33. Cologne, dari Harley Davidson, Tahun 1990
Harley Davidson memang terkenal dengan jajaran produk motor gede (moge) nya yang dibandrol dengan harga lumayan mahal. Tapi siapa sangka, Harley Davidson pernah meluncurkan produk Cologne.
Benar saja, banyak orang melihatnya aneh ketika perusahaan moge memproduksi sebuah Cologne. Akhirnya produk tersebut dihentikan dan Harley Davidson tetap fokus dengan mogenya.
34. Apple Newton, dari Apple, Tahun 1993
Newton adalah sistem pribadi yang dikembangkan oleh Apple. Apple Newton merupakan pengenal tulisan tangan.
Perangkat ini terlihat inovatif, apalagi datang pada tahun 90an. Sayangnya produksinya dihentikan ketika mendapatkan banyak masalah pada fitur pengenalan tulisan tangannya.
35. Touchpad, dari HP, Tahun 2011
Ketika produk iPad sangat laris pada awal tahun 2011, HP juga ingin ikut meramaikan persaingan dalam produk tablet.
HP meluncurkan sebuah produk bernama TouchPad. Sayangnya apa yang HP luncurkan tidak menarik banyak orang karena alasan tidak menghadirkan sebuah inovasi yang baru.
Banyak pengguna lebih tertarik dengan iPad dibandingkan produk sejenis dari perusahaan lain pada tahun tersebut.
Akhirnya HP Touchpad diberhentikan produksinya dan hanya bertahan 49 hari di pasaran dengan penjualan sekitar 200 ribu unit.
36. Eyetop Wearable DVD Player, Tahun 2004
Pada tahun 2004, ada sebuah perusahaan yang datang dengan ide sangat inovatif, yaitu produk DVD yang bisa ditonton saat berpergian.
Produk itu bernama Eyetop Wearable DVD Player. Memungkinkanmu menonton film dengan layar LCD 320 x240 piksel yang dipasang pada kacamata yang mensimulasikan layar 14 inci.
Sayangnya kacamata ini menimbulkan banyak masalah pada pengguna, mulai dari sakit mata hingga mabuk saat diperjalanan. Akhirnya produk ini ditarik dari pasaran.
Kesimpulan
Sebenarnya inovasi produk keren saat ini sudah lebih dulu ada dan hadir beberapa tahun sebelumnya, sehingga produk keren inovatif hari ini adalah hasil pengembangan produk inovatif yang gagal sebelumnya.
Walaupun produk-produk tersebut gagal, setidaknya menjadi sebuah pelajaran untuk pengembangan teknologi atau produk yang lebih baik lagi kedepannya.
Intinya sih yang bisa kita pelajari dari daftar produk diatas: gagal itu adalah sebuah pelajaran, bukan akhir.